Hai, namaku Nicolelic Anggraini Permata. Kata mama dan papa, arti namaku
adalah, gadis yang bernama Nicole berlambangkan bunga anggrek yang indah dan
harum serta permata yang begitu berharga. Aku sungguh senang dengan nama
pemberian mama dan papa. Sekarang aku duduk di bangku kelas tujuh di SMP Negeri
11 Jember.
Pagi sekali, mama sudah
menyiapkan sarapan pagi untuk keluargaku. Mamaku bekerja sebagai PNS
Karyawati sedangkan papaku bekerja
sebagai PNS Dosen. Pada waktu sarapan
papa berbisik kepadaku.
“Nicole, tiga hari lagi
kan hari ulang tahun mama, gimana kalau kita membuat surprise untuk mama?” bisik papa.
Owh iya, kok aku bisa lupa ya? kan tiga hari lagi kan tanggal 1
Januari, batinku dalam hati.
“Ok-lah kalau begitu ps.”
Bisikku pelan kepada papa.
“Kalian berdua ini sedang
apa? Bukannya makan malah bisik-bisik.” Jengkel mama.
“Ahh… tidak apa-apa kok
ma.” Kataku.
“Masak sich? Tapi seperti
ada yang disembunyikan dari mama.” Mama mulai hersn.
“Tidak apa-apa kok ma.
Tadi papa cuma ngajak Nicole ke taman kota.” Papa terpaksa berbohong pada mama.
“Kok mama tidak di ajak?”
Tanya mama plus marah.
“Mamakan banyak pekerjaan
sekarang, jadi papa tidak ajak mama. Maaf ya ma?” kata papa.
“Mama jangan marah dong.
Sebenarnya papa tidak mengajakku untuk pergi ke taman kota. Tadi papa bilang
kalau yang mengantarku ke sekolah biar papa saja. Soalnya papa pingin sekali
kali mengantarku pergi sekolah. Masak mama terus yang nganter, kan papa juga
mau.” Jelasku dan terpaksa berbohong.
“Betul! Maaf papa
berbohong.” Sasal papa.
“Owh, baiklah kalau
begitu.” Jawab mama singkat.
Selaesai sarapan aku, papa
dan mama siap-siap untuk berangat kerja kecuali aku berangkat ke sekolah.
“Papa hati-hati yang bawa
mobilnya ya? terus Nicole jangan lupa ucapkan terima kasih ke papa udah mau
nganter kamu.” Kata mama.
“Iya ma.” Jawabku dan papa
kompak.
Saat di dalam mobil,
tiba-tiba papa berbicara padakku.
“Nicole, kira-kira hadiah
apa yang cocok untuk mama? Apa gaun lagi?” Tanya papa.
“Jangan pa, gimana kalau
laptop saja pa? kan mama selalu keluar ke kantor untuk mengetik tugas kalau
papa sedang pergi dengan membawa laptop.” Usulku.
“Wah ide cermelang anak
papa. Tidak salah papa memberimu nama ya?”
“Hahaha…” tawaku. Papapun
ikut tertawa bersamaku.
“Lalu kue tartnya pa?”
tanyaku.
“Tenang, lusa kita beli
kuenya, topi ulang tahun dan tentunya apa?” Tanya papa.
“Lapttop!!!” jawabku.
Sesampainya di sekolah,
aku turun dari mobil papa dan mengucapkan terima kasih pada papa. Di sekolah
aku terus memikirkan tentang ulang tahun mama sampai pulang sekolah.
“Kira-kira aku perlu gak
ya ngasih uang tabunganku untuk membeli hadiahnya?” tanyaku saat dikamar seraya
berbaring di kasurku.
Tiba-tiba mama membuka
pintu dan bertanya, “Hadiah apa sayang?”
“Ahh… hadiah? Hadiah apa
ma?” aku malah be\alik bertanya tidak tahu apa-apa.
“Tadi kamu bilang tentang
hadiah kan? Hadiah apa dan untuk siapa?”
“Tidak kok ma. Aku tadi
tidak bilang apa-apa kok dari tadi.” Jawabku bohong dengan terpaksa.
“Apa mama salah dengar
ya?”
“Mungkin saja ma.”
“Ya udah kalau gitu, mama
berangkat kerja lagi ya?”
“Iya ma.”
Mama pun keluar dari
kamarku dan aku bernafas lega.
“Hampir saja ketahuan.”
Kataku lega.
Dua
hari kemudian. Besok sudah ulang tahun mama yang ke 46 tahun. Sesuaiperkataan
papa, sekaranng aku dan papa pergi ke toko kue pada saat mama sedang bekerja di
kantor.
Di toko kue, banyak
macam-macam kue yang terpajang di depan toko. Aku dan papa bingung dalam
memilih kue. Karena kue-kue disini semuanya terlihat enak. Aduh, aku jadi
ngiler, hehehe :p
“Pa, kuenya kita beli yang
mana?” tanyaku pada papa.
Tiba-tiba
seorang pegawai toko datang menghampiriku dan papa.
“Apa ada yang saya bantu?”
Tanya pegawai toko itu.
“Ini mbak, besok istri
saya ulang tahun dan saya serta anak saya berencana bikin surprise diam-diam. Nah,
masalahnya saya bingung milih kuenya.” Kata papa.
“Owh, kalau Rainbow Cake’s gimana pak?” Tanya
pegawai toko.
“Rainbow Cake’s ? Boleh juga itu pa. kita beli ya pa?” pintaku pada
papa.
“Ya udah mbak bungkus satu
ya?” pinta papa pada pegawai toko.
Pegawai
itu pun mengambil kue tersebut dalam lemari kaca dan segera membungkusnya dengan
kardus kue. Selesai di bungkus, pegawai itu pun memberikan bungkusan kue pada
papa.
“Maaf mbak, apa ada topi
ulang tahun di sini?” Tanya papa.
“Owh, ada kok pak. Ingin
beli berapa?” Tanya sang pegawai.
“Dua saja mbak.” Pinta
papa.
Pegawai itu mengambil topi
pesta dan memberikan topi pesta itu kepadaku.
“Berapa semuanya mbak?”
Tanya papa.
“Semuanya Rp. 127.000,00
pak.” Jawab pegawai itu.
Papa pun mengambil uang dari dompetnya dan menyerahkan
uang kepada pegawai itu dengan uang pas.
“Terima kasih ya mbak?” kataku.
“Sama-sama, selamat datang kembali.” Jawab pegawai toko
itu ramah.
Kini aku dan papa pergi menuju toko Gramedia untuk membeli
laptop untuk hadiah mama. Sesampainya di sana aku dan papa sibuk berbincang
tentang laptop apa yang akan diberikan kepada mama.
“Pa, laptop Apple saja ya?” usulku.
“Ya sudah. Mas, saya beli yang Apple ya?” kata papa.
“Ini pak. Harganya Rp. 15.570.000,00 pak.” Kata pegawai
toko tersebut.
“ Ini mas.” Kata papa seraya memberikan kartu kreditnya
dari dompet papa.
“Ini pak kartunya. Terima kasih, selamat datang kembali.”
Kata pegawai toko.
Di ruah….
Aku dan papa sibuk mempersiapkan surprise untuk mama.
“Pa, tadi mama telpon, katanya mama sekarang pulangna
malam sekitar 23.30 malam, Soalnya
teman-teman mama mengajak mama untuk makan malam ngerayakan tahun baru.” Kataku
dari ruang depan.
“Owh bagus kalau gitu. Kita bisa mempersiapkan dengan
baik nantinya dan tak perlu buru-buru.” Jawab papa.
“OK!!!” kataku singkat.
Pukulo 23.59…. 00.00 (mama
membuka piuntu rumah)
“SURPRISE!!!!!! SELAMAT UALNG TAHUN MAMA!!!!!! HAPPY BIRTHDAYS
MAMA!!!!!” kataku dan papa
kompak.
“Wahh…. Terima kasih ya semuanya?” ucap mama hamper
mengneluarkan air mata.
“Cepat ma minta permohonan dan tiup llilinnya!” pintaku.
“Baiklah.” Mamakun menutupkan mata dan berkata “Semoga
keluargaku selalu abadi untuk selamanya dan penuh kasih sayang. Amin”
“Aminnn…” kataku dan papa kompak.
“Ayo ma duduk di sofa. Ini hadiah dari kami berdua ma.”
Kata papa seraya memberikan bingkisan kado kepada mama.
“Wah.. terima kasih ya?” kata mama. Mama pun membuka
bingkisan hadiah dari tangan papa. Saat membukanya yang ternyata berisi laptop,
mama tiba-tiba menangis deras.
“Terima kasih papa, terima kasih Nicole.” Kata mama
sambil memelukku dan papa bersamaan.
“Iya ma, sama-sama.” Jawabku dan papa kompak.
Tuhan, semoga kau
mengabulkan doa mama. Tuhan, berikan keluarga yang abadi untuk mama. Berikan
tuhan, terima kasih banyak jika Engkau mengabulkan permintaan mama, batinku dalam hatiJ